Apa yang dimaksud dengan EFIN pajak? Mungkin sering menjadi pertanyaan di benak kamu yang baru pertama kali ingin melaporkan pajak melalui sistem elektronic filing (e-Filing) atau pelaporan pajak secara online.
Analisis Strength, Weakness, Opportunity dan Threat (SWOT) adalah metode atau alat penilaian yang berguna untuk mengidentifikasi kelebihan, kelemahan, peluang, dan ancaman. Metode ini bisa jadi adalah yang paling populer untuk melakukan penilaian terhadap potensi diri sendiri, maupun perusahaan yang kita giati. SWOT bertujuan memberikan informasi tentang faktor internal (kelebihan dan kelemahan) serta eksternal (peluang dan ancaman) berdasarkan fakta, sehingga kita bisa menggali ide, perspektif, dan membuat keputusan yang tepat.
Inventory Management merupakan bagian tak terpisahkan bagi bisnis dengan stok produk yang perlu diawasi secara ketat. Istilah ini merujuk pada proses pencatatan dan pengelolaan persediaan dari bahan baku hingga produk jadi. Karena begitu penting, muncullah outsource inventory management (OIM) yang mengakomodir perusahaan yang kesulitan menangani inventarisasinya sendiri.
Dalam perjalanan mengelola bisnis kecil yang kamu geluti secara tekun, akan ada masa yang menggembirakan saat kamu mengalami perkembangan pesat. Namun, permasalahan baru akan tampak begitu kuota permintaanmu naik berkali-kali lipat. Seketika, kamu membutuhkan solusi untuk bisnis UKM yang sudah mulai besar tersebut. Di sinilah peran aplikasi Cloud ERP terbaik menjadi penting.
Di dunia bisnis yang sibuk, manajemen inventaris barang merupakan tugas yang krusial dan sering kali penuh tantangan. Perusahaan-perusahaan harus memastikan bahwa mereka memiliki stok barang yang cukup untuk memenuhi permintaan pelanggan, tetapi juga harus menghindari biaya yang tidak perlu akibat penumpukan stok yang berlebihan. Selain itu, mengelola inventaris secara manual dapat sangat merepotkan dan rentan terhadap kesalahan manusia.
Dengan perkembangan perusahaan yang terus meningkat setiap hari, akan menyebabkan operasional semakin komplek. Hal ini dikarenakan proses bisnis yang perlu untuk diatur akan terus bertambah dan semakin bervariasi. Sebagai contoh dalam proses penjualan yang semula hanya jual-beli langsung kepada pelanggan akan dapat berkembang menjadi menggunakan sistem tempo atau Term of Payment (TOP) dan menyebabkan perlunya untuk mengatur hutang dari pelanggan.