Definisi Produksi
Menurut Kotler (2006), produksi adalah proses menggabungkan berbagai input, baik material maupun bukan material, untuk menghasilkan output berupa barang maupun jasa yang memiliki nilai guna bagi individu. Sementara, beberapa ahli di Indonesia menyimpulkan bahwa produksi adalah kegiatan yang menciptakan atau menambah nilai guna dari suatu barang atau jasa.
Faktor-faktor Produksi
Menurut Deakin (2013), Land, labor, and capital (lahan, tenaga kerja, dan modal) adalah tiga faktor produksi primer. Ketiga hal ini adalah faktor-faktor produksi menurut teori ekonomi klasik, yaitu tiga hal yang harus ada supaya aktivitas produksi bisa terjadi Sementara, para ahli merumuskan beberapa faktor produksi sekunder, seperti wirausaha (entrepreneur) dan human capital. Perbedaan antara tenaga kerja dan human capital adalah bahwa istilah human capital lebih mengacu pada keahlian dan pengetahuan dari seorang pekerja, dan bukan tenaganya.
Jenis-jenis Produksi
Berdasarkan jenis outputnya, produksi bisa dikategorikan menjadi produksi barang dan produksi jasa. Sedangkan berdasarkan kesinambungannya, ada empat jenis proses produksi:
- Batch production
- Continuous production
- Flow production
- Custom production
Sesuai namanya, batch production adalah metode produksi barang per kelompok. Misalnya, sebuah perusahaan minuman yang menerima permintaan dari penjual eceran, lalu memproduksi satu batch susu kaleng berjumlah 1 juta unit. Produksi untuk setiap batch berlangsung terpisah. Metode ini relatif rendah biaya, karena perusahaan tidak menyimpan stok yang banyak dalam waktu lama.
Sebaliknya, continuous production adalah metode yang paling tidak fleksibel dan dengan investasi awal paling besar. Contoh metode ini bisa dilihat pada perusahaan air minum, yang memiliki fasilitas lengkap dan mesin-mesin berat tertanam di tanah untuk mengolah air dari mata air. Metode produksi ini berlangsung 24 jam tanpa henti.
Flow production adalah metode produksi yang mirip dengan continuous production, tetapi tidak berjalan 24 jam. Metode ini cocok untuk perusahaan yang memproduksi barang secara massal. Tidak seperti batch production, metode ini terus memproduksi barang untuk mengantisipasi permintaan. Dalam metode ini, tugas produksi dibagi ke berbagai divisi, yang masing-masing memegang tanggung jawab spesifik. Misalnya, produksi mobil yang dibagi menjadi divisi bodi, kaca, interior, ban, mesin, dan sebagainya.
Custom production atau job production adalah metode dengan output paling kecil. Metode ini dipakai oleh perusahaan yang hanya memproduksi barang ketika ada pesanan dari pelanggan. Dalam metode ini, satu orang biasanya memegang beberapa tugas dan tidak terlalu spesifik dalam spesialisasi pembagian kerja. Contoh dari metode ini adalah penjahit setelan jas yang membuat baju sendirian dari awal sampai akhir.
Tahap-tahap Produksi
Ide
Tahapan ini adalah awal, saat perusahaan mengumpulkan ide untuk suatu produk baru.Riset
Meneliti tentang produk baru, seperti apa yang dibutuhkan oleh pasar, apa yang dibutuhkan untuk memproduksi dan memasarkan barang tersebut, fungsi apa yang akan berguna bagi pelanggan serta belum dibuat oleh kompetitor, dan sebagainya.Perencanaan Produk
Di tahap ini, produk didesain untuk kemudian dibuat menjadi prototipe.Prototipe
Produk yang sudah dirancang lalu dibuat dalam jumlah kecil untuk diuji, dan diperbaiki sampai mendapat model yang dianggap layak untuk dipasarkan.Perumusan Proses Produksi
Di tahap ini, perusahaan memilih metode produksi apa yang tepat dan bagaimana menjalankannya.Penghitungan Biaya
Perusahaan menentukan biaya produksi, jumlah dan jenis output yang akan diproduksi, dan berbagai biaya lainnya untuk mendapatkan gambaran margin keuntungan.Perencanaan Distribusi
Perusahaan menentukan rantai distribusi yang akan menyampaikan produk kepada konsumen.Peluncuran Produk
Memproduksi dan memasarkan produk kepada konsumen.
Kalau kamu ingin tahu lebih banyak tentang konsep-konsep bisnis, akuntansi, serta aplikasi untuk mengelola perusahaan dengan serba otomatis, klik di sini.






