Memulai suatu usaha atau bisnis tentu membutuhkan modal yang cukup.Bagi yang memiliki tabungan usaha, modal bukanlah suatu masalah utama yang sulit dihadapi. Namun berbeda apabila belum memiliki perencanaan keuangan, khususnya modal yang terbatas.Jangan khawatir tentunya Anda tetap dapat memulai suatu usaha dengan sistem bagi hasil. Tidak menjadi kendala apabila Anda jika ingin memiliki usaha, yakni dengan sistem bekerja sama dengan partner bisnis. Sistem ini merupakan cara terbaik dan keuntungan nya dapat dibagi menjadi dua atau melakukan bagi hasil. Sistem bagi hasil dapat saling menguntungkan dengan partner bisnis, di satu sisi Anda terbantu dengan minim nya dana atau modal, kemudian di satu sisi pemodal pun mendapatkan haknya.
Pengertian Sistem Bagi Hasil
Sistem bagi hasil adalah perjanjian yang dilakukan oleh pemilik usaha dengan para investor yang tujuannya mendapatkan laba atau keuntungan.Sistem bagi hasil ini tandai dengan adanya sebuah perjanjian tertulis atau kontrak kerja sama antara stakeholder terkait atau para investor.Dalam bisnis tidak selalu menghasilkan keuntungan. Apabila mengalami kerugian maka perusahaan dan para stakeholder harus menanggung rugi sesuai dengan kesepakatan yang telah disetujui di awal kerja sama. Rasio keuangan akan sangat menentukan dalam perjanjian bagi hasil yang telah dilakukan perusahaan dengan para stakeholder dan penanam modal.Apabila bisnis yang dijalankan mengalami kerugian maka para stakeholder harus menerima secara bersama–sama hasil dari kinerja keuangan perusahaan tersebut.Berikut ini beberapa metode dalam menentukan sistem bagi hasil antara pihak perusahaan (pengusaha) dengan para stakeholder atau para investor:
- Profit Sharing
Profit sharing adalah salah satu metode bagi hasil yang mana keuntungan dari jumlah pendapatan kemudian dikurangi dengan biaya operasional. Untuk itu hasil yang diperoleh dari laba bersih.
- Gross Profit Sharing
Gross profit atau pembagian laba kotor merupakan pembagian hasil dari keuntungan kemudian dihitung dengan pendapatan lalu dikurangi dengan harga pokok penjualan (HPP) dari sebuah produk penjualan.Perhitungan dari laba belum dikurangi dengan kewajiban perusahaan seperti beban baik itu biaya administrasi, biaya pemasaran, biaya gaji karyawan, pajak, dan lainnya.
- Revenue Sharing
Revenue sharing adalah jenis pendapatan perusahaan yang berlaku dalam sistem perbankan.Revenue sharing ini dihitung dari total pendapatan pengelolaan yang belum dikurangi dengan beban atau biaya, seperti biaya operasional dan komisi.Metode ini dapat digunakan untuk kebutuhan distribusi hasil usaha di lembaga keuangan syariah berdasarkan akad atau perjanjian antara kedua pihak.
Cara Menghitung Keuntungan Bagi Hasil
Terdapat tiga jenis pemberi modal pada system bagi hasil yang setiap akun memiliki perhitungan pembagian keuntungan atau laba dalam Perseroan Terbatas berbeda, berikut ini adalah cara menghitung pembagian modal dan contoh nya.
Pemodal Sekaligus Rekan Kerja
Pada bagian pertama sistem bagi hasil dapat pebisnis lakukan dengan rekan kerja sebagai investor atau pemberi dana modal.Apabila Anda memiliki rekan kerja yang satu pemahaman mengenai bisnis yang akan dibangun dan sepakat untuk saling berkontribusi maka akan terjadi kerja sama dengan memberikan patungan dana atau modal.Meski demikian, bekerjasama dengan rekan kerja Anda harus tetap profesional dalam mengelola suatu bisnis karena rekan kerja aktif juga merupakan seorang karyawan.Sehingga rekan kerja juga berhak untuk mendapatkan hasil dari bisnis yang telah berhasil, yaitu diantaranya memberikan laba atau dividen dari dana yang telah diberikan dan gaji dari hasil kerjanya.Dividen merupakan keuntungan bersih yang telah di hitung pengurangan nya oleh investasi dan beban atau biaya operasional.Untuk pembagian keuntungan juga disesuaikan oleh persentase modal yang telah ditanamkan dari awal bisnis tersebut berjalan oleh masing-masing pemilik dana atau modal.Berbeda dengan keuntungan, yang harus diberikan pada awal atau akhir bulan yang telah ditentukan.Sebagai contoh, Adi dan Bima mendirikan sebuah toko baju.Masing – masing dari merek mengeluarkan dana untuk modal pendirian bisnis tersebut, Adi memberikan modal sebesar Rp 100 juta dan Bima mengeluarkan modal sebesar Rp 200 juta.Maka terkumpul lah modal awal dengan total keseluruhan Rp 300 juta. Sehingga terhitung persentase dari setiap modal oleh masing – masing pemilik.Kepemilikan Adi dalam bagi hasil sebesar (100 juta / 300 juta) x 100% = 34 %Kepemilikan Bima dalam bagi hasil sebesar(200 juta / 300 juta) x 100% = 66%Adi dan Bima sepakat untuk menerima penghasilan berupa gaji perbulan masing – masing Rp 6 juta.Lalu bagaimana sistem cara perhitungan bagi hasil usaha pemodal dengan pengelola?Sebuah ilustrasi apabila took baju mereka mendapatkan keuntungan sekitar Rp 400 juta pada tahun ini maka estimasi pembagian keuntungan adalah sebagai berikut .Keuntungan Rp 400 jutaInvestasi tahun depan Rp 200 jutaBiaya operasional Rp 50 jutaDividen Rp 150 jutaPerhitungan dividen dari bisnis Adi dan Bima :Dividen untuk Adi = 34% x Rp 150 juta = Rp 51 jutaDividen untuk Bima = 66% x Rp 150 juta = Rp 99 jutaHasil dari pendapatan bisnis toko baju untuk Adi dan Bima adalah sebagai berikut :Pendapatan Adi :Gaji Rp 6 juta x 1 tahun (12 bulan) = Rp 72 jutaDividen = Rp 99 juta. Jadi, total = Rp171 jutaGunakanlah metode cara bagi hasil dari usaha pemodal dan pengelola yang tepat, seperti pada contoh pembahasan diatas.
Pemodal dalam Bentuk Saham
Para pemberi dana atau modal seringkali disebut dengan investor yakni memiliki kepentingan dalam mengetahui apa saja yang dikelola oleh perusahaan namun tidak ikut terlibat dalam kegiatan operasional, para investor termasuk ke dalam stakeholder.Sehingga dalam perseroan terbatas pembagian keuntungan didasarkan pada berapa saham yang dimiliki oleh seseorang.Atas apa sajakah pembagian keuntungan dalam perseroan terbatas, mari kita simak ulasan berikut :Pembagian keuntungan pada sistem bagi hasil ini tetap mendapatkan hak nya seperti gaji bulanan dan dividen.Bagi investor hanya akan mendapatkan penghasilan dividen.Sebelum menjalankan bisnis pengelola usaha dan pemberi dana akan melakukan kesepakatan mengenai berapa persen keuntungan yang harus mereka dapatkan.Misal Candra, Deni dan Erwin bersepakatan untuk membuka bisnis rental mobil. Kemudian Candra, dan Erwin hanya memiliki sedikit dana lalu meminta kepada Erwin untuk menjadi investor.Candra memberikan dana Rp 60 juta, Deni memberikan dana Rp 60 juta dan Erwin memberikan dana Rp 180 juta.Maka keseluruhan dana atau modal sebesar Rp 300 juta.Dari setiap modal akan memperoleh persentase sebagai berikut:Candra dan Deni masing-masing memberikan dana Rp 60 juta(60 juta / 300 juta) x 100% = 20%(60 juta / 300 juta) x 100% = 20%Erwin memberikan dana Rp 180 juta(180 juta / 300 juta) x 100% = 60 %
Bagaimana cara menghitung bagi hasil dari ilustrasi di atas ?
Dari kesepakatan yang telah diambil oleh pengelola bisnis dan investor maka disepakati bahwa masing-masing mendapatkan gaji Rp 5 juta per bulan.Tahun ini bisnis rental mempunyai keuntungan Rp 300 juta.Selain dari harga saham, pembagian keuntungan dari perseroan terbatas biasanya berdasarkan atas dividen.Estimasi pembagian dividen adalah sebagai berikut :Keuntungan Rp 300 jutaInvestasi tahun depan Rp 100 jutaBiaya operasional Rp 100 jutaDividen Rp 100 jutaSelanjutnya mengenai perhitungan dividen Candra, Deni dan Erwin dari sistem bagi hasil pengelola dan investor adalah sebagai berikut :Dividen bagi Candra = 20% x Rp 100 juta = Rp 20 jutaDividen bagi Deni = 20% x Rp 100 juta = Rp 20 jutaDividen bagi Erwin = 60 % x Rp 100 juta = Rp 60 jutaHasil pendapatan dari bisnis rental mobil Candra, Deni dan Erwin adalah sebagai berikut :Pendapatan Candra Gaji Rp 5 juta x 1 tahun (12 bulan)= Rp 60 jutaDividen = Rp 20 juta. Jadi, total = Rp 80 jutaPendapatan DeniGaji Rp 5 juta x 1 tahun (12 bulan)= Rp 60 juta Dividen= Rp 20 jutaTotal= Rp 80 jutSementara itu, Erwin mendapatkan dividen RP 60 juta.
Pemodal dalam Bentuk Hutang
Lalu bagaimana cara bagi hasil untuk pengelola dan investor dalam bentuk ini?Pemberi dana dalam jenis ini disebut dengan kreditur.Kreditur tidak lah berbeda dengan investor yakni hanya sekedar memberikan dana namun di kemudian hari pengelola bisnis harus membayar hutang dengan bunga yang telah ditentukan oleh kreditur saat jatuh tempo. Sebelum memutuskan untuk mengambil pinjaman dana modal kepada pihak kreditur baik itu kepada pihak perbankan atau non-bank, Anda harus menghitung secara rinci jumlah dana yang dibutuhkan dalam menunjang kemampuan bisnis yang berkembang dan jangka waktu yang Anda bisa kembalikan.Oleh karena itu pengelola bisnis harus sangat bijak dalam menentukan dana atau modal sebagai penunjang agar bisnis berjalan dengan lancar tanpa hambatan yang mengganggu kinerja keuangan dan meminimalisir resiko kerugian. Semua jenis permodalan bila dikelola dengan baik akan mendapatkan hasil yang maksimal asalkan pengelola bisnis dapat mengetahui arus perkembangan bisnis, kemudian pembagian hasil usaha yang jelas kepada para investor atau stakeholder dan model pembagian keuntungan apa yang harus diimplementasikan dalam usaha nya.